SAAT ini banyak pihak yang mengatakan bahwa bangsa ini mengalami degradasi mental yang sangat luar biasa.
Tentu saja hal ini tidak akan terjadi apabila semua unsur bangsa ini kembali kepada nilai-nilai bangsa Indonesia yang sangat terkenal dengan ramah tamah, sopan santun serta berbagai nilai luhur lainnya.
Kondisi ini juga akan terhindar jika bangsa ini memiliki karakter serta mentalitas yang kuat.
Baca Juga: Warga Kaget Rumah di Kawasan Elit Batam Disulap Jadi Pabrik Sabu Libatkan WNA
Salah satu penyebab terjadinya degradasi mental adalah game online, saat ini game online sudah mewabah mulai dari anak-anak, bapak-bapak, bahkan kaum wanita pun juga ikut untuk bermain game online.
Selain itu akses internet tanpa diiringi dengan kesiapan psikologi, maka muncul kecenderungan akan mengisi waktu luangnya dengan bermain game online.
Anak-anak yang biasa menghabiskan waktunya untuk bergerak dan bermain di lapangan, saat ini cenderung lebih banyak menghabiskan waktu luangnya dengan bermain game online.
Baca Juga: Menjaga Stabilitas, Kesbangpol Lingga Adakan Rakor dengan Masyarakat Singkep Barat
Game online yang disajikan dengan nuansa kekerasan dan kekejaman berupa: “perang-perangan, pukul-pukulan, tembak-tembaan” dan sejenisnya, menjadi inspirasi dalam kehidupan anak-anak.
Kekerasan, kekejaman, kejahatan, dan sejenisnya yang dilakukan melalui game online sedikit-demi sedikit akan terpatri dalam pikiran anak.
Dalam kondisi ini, sehingga hal-hal yang luar biasa, jauh dari nilai-nilai karakter bangsa mulai bergeser dan dianggap biasa, “bukan dianggap perilaku buruk yang melanggar nilai-nilai karakter bangsa”.
Baca Juga: Kokain Tak Bertuan di Jemaja Dicampur Air Aki dan Dimasak Hingga Mendidik Lalu Dikubur
Menciptakan manusia yang berkarakter tidak semudah membalikkan telapak tangan, ia harus di didik dari semenjak kecil dan karakter tidak dapat diajarkan seperti kita mengajarkan suatu teknik permainan olahraga.
Karakter merupakan suatu gambaran kepribadian seseorang dalam memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika atau moral.
Artikel Terkait
Dimensi Sosial Ekonomi dalam Ibadah Wakaf
Konstribusi Wakaf dalam Dunia Pendidikan Agama dan Keagamaan
Wakaf Instrumen Distribusi Keadilan
RA Kartini Tokoh Inspirasi Pejuang Kesetaraan Gender
Tugas dan Peran Nazir Wakaf
Membumikan Budaya Antikorupsi Melalui Pendidikan
RUMAH UNTUK KORBAN TRISAKTI
PEDASNYA HARGA CABE DI KEPULAUAN RIAU
Kesenian Mendu Seni Lakon dari Kabupaten Natuna
Cerita Bermain Mendu