MEDIAKEPRI — Sistem dan praktik demokrasi di seluruh dunia dapat dikatakan sedang menghadapi tantangan besar.
Termasuk di sejumlah negara yang selama ini dianggap sebagai kampiun demokrasi, seperti Amerika Serikat dan India.
Di Amerika Serikat, aksi barbarian mewarnai pemilihan presiden yang lalu dimana massa pendukung presiden yang kalah tanpa sungkan menduduki dan merusak gedung-gedung perwakilan rakyat.
Baca Juga: Akibat Hujan, Banjir dan Longsor Ancam Warga di Kijang
Sementara di India, praktik pemilihan umum mengobarkan politik identitas di tengah masyarakat, khususnya etnisitas dan agama.
Di tengah tantangan ini, praktik demokrasi Indonesia yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah AS dan India menawarkan semacam pendekatan yang berbeda.
Sistem presidensial yang dilakukan di Indonesia memberi ruang pada rekonsiliasi yang signifikan.
Baca Juga: DLH Tantang Petugas Kebersihan di Batam untuk Ikuti Lomba Nyanyi
Kebesaran jiwa pihak yang kalah untuk membantu pihak yang menang dalam kontestasi patut dihargai dan dipandang sebagai gaya khas demokrasi Indonesia yang positif.
Demikian antara lain dikatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari sebagai sambutan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara KPU RI dan organisasi perusahaan pers Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Ruang Banda, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus 2022.
MoU tentang sosialisasi dan penyebaran informasi Pemilu 2024 itu disebutkan sebagai wujud dari keinginan kuat masyarakat mengawal proses pemilu agar benar-benar berlangsung dengan baik dan menjadi mekanisme transfer kekuasaan yang dapat diandalkan dan menjadi basis legitimasi yang solid.
Baca Juga: Pria Harus Tahu Ini, Hukum Menikah Tanpa Izin Orang Tua dalam Islam
MoU ditandatangani Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa disaksikan Wakil Ketua Dewan Pers Agung Darmajaya, Wakil Ketua Umum JMSI Rahiman Dani, Sekretaris Jenderal JMSI Eko Pamuji, dan Sekretaris Pokja Kepemiluan JMSI Faisal Mahrawa.
Penandatanganan MoU berlangsung di tengah arena Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) JMSI yang bertema “Penguatan Pondasi Organisasi dan Akselerasi Program Kerja” dan dihadiri pimpinan JMSI dari seluruh Indonesia.
Artikel Terkait
Rizki Faisal Dorong Kapolri Berikan Apresiasi ke BNNP Kepri ungkap Pabrik Sabu di Batam
Cerita Pilu Eks PMI asal Batam di Kamboja. Disiksa dan Dipaksa Cari Nasabah Investasi Bodong
Batam Salah Satu Jalur PMI Ilegal ke Kamboja
Bebek Songkem Binaan Medco Jadi Bisnis Wiralaba
Polhukam Nilai Kepri Perlu Perhatian dalam Pelaksanaan Pemilu Serentak
KPK Kenalkan Aplikasi untuk Pencegahan Korupsi di Anambas
Mendes PDTT Nilai Media Punya Peran Penting untuk Pembangunan Desa
Rapimnas JMSI di Jakarta Akan Bahas Tantangan Media yang Makin Kompleks
Ini Kisah Ganjar Video Call dengan PMI yang Disekap Perusahaan Investasi Bodong di Kamboja
Rapimnas JMSI, Erick Thohir: Media Siber Harus Ikut Jaga Demokrasi